Renungan Bulan Februari 2013 - Volume 2, Issue 4


Dipengadilan bersama YESUS

Saat saya berada di Pengadilan setelah saya menjalani hidup saya yang wajar di dunia ini sampailah semuanya pada masa  akhir.  Hal pertama yang saya ingat adalah saya duduk pada sebuah kursi diruang tunggu yang saya duga adalah sebuah ruang pengadilan.  Kemudian pintu terbuka dan saya diperintahkan berdiri.  Saat saya melihat sang Jaksa, dia melirik ke arah saya dan tersenyum licik,  menurut saya dia adalah orang tersadis yang pernah saya lihat. Saya duduk dan menoleh ke sebelah saya dan di sana duduk pengacara saya,  seorang yang lembut yang sepertinya pernah saya lihat.

Pintu di sudut ruangan terbuka dan keluarlah Hakim dengan pakaian berjubah.
Dia menjadikan mata saya terfokus padanya
, begitu besar kharismanya. Sesaat setelah Ia duduk; "Mari kita mulai" kataNya.  Sang Jaksa berdiri dan berkata, "Saya bernama Satan dan saya berada disini  untuk menunjukkan mengapa terdakwa ini adalah milik dunia saya  yaitu neraka". Dia meneruskan perkataannya dengan mengatakan semua  kebohongan yang pernah saya katakan; barang yang saya curi di masa dulu, dan  saat saya menipu orang lain. Saya begitu malu sampai sampai saya tidak mampu  untuk mengangkat kepala saya, melihat ke pengacara saya pun, saya malu.

Satan  terus mengatakan kesalahan-kesalahan saya yang kebanyakan sudah tidak saya ingat.  Saat Satan mengatakan semuanya itu, saya pun merasa kesal dan sedih  terhadap pengacara saya yang hanya diam dan tidak mencoba membela saya.

Saya berpikir memang semua itu benar tapi tidak sedikit juga saya berbuat
baik di dunia semasa saya hidup
.  Dan saya pikir semua itu bisa dibandingkan dengan kesalahan saya tersebut, ya kira-kira.... sebandinglah.

Satan selesai dengan nafas menggebu dan berkata "Orang ini milik neraka, dia bersalah atas semua yang saya katakan dan tidak ada satu orangpun yang  dapat menyanggah kesalahannya. Keadilan akan ditegakkan saat ini juga".  Kemudian tiba giliran pengacara saya, pertama Dia minta untuk diijinkan menghampiri sang Hakim. Hakim mengijinkan walau sempat disanggah oleh sang Satan. Saat pengacara saya berdiri dan mulai menghampiri sang Hakim, saat dapat melihat Dia secara utuh... penuh dengan kemuliaanNya. Saat itu saya  baru tersadar mengapa Dia kelihatan begitu familiar... Dia adalah Yesus,  Tuhan dan Rajaku.  Dia berhenti pada meja Hakim dan berbisik padanya "Hallo Ayah" dan berbalik  sambil berkata "Semua yang Satan katakan adalah benar  bahwa orang ini telah berdosa, Saya tidak akan menyanggah argumen tadi.  Dan benar upah dosa adalah maut... Orang ini pantas dihukum!"

Yesus menarik nafas dalam-dalam dan berbalik  menatap hakim dan berkata  "Tetapi, Saya telah mati di kayu salib sehingga orang ini beroleh  hidup yang kekal dan dia telah menerima Saya sebagai penyelamatnya, jadi  dia adalah milikKu". Tuhanku melanjutkan kalimatNya "Namanya tertulis dalam  kitab kehidupan dan tidak ada satu orang pun yang dapat mengambilnya daripadaKu". Satan masih saja tidak mengerti. "Orang ini tidak memerlukan keadilan melainkan belas kasihlah yang ia perlukan".  Yesus duduk lalu berkata "Tidak ada hal lain yang perlu dilakukan... semuanya telah Aku selesaikan".  Sang Hakim lalu mengangkat palunya dan Blammmmmm; lalu terdengar  Dia berkata  "Orang ini bebas dari segala tuduhan karena ia telah  dibayarkan penuh,  kasus ditutup!".

Saat Yesus menggandeng tangan saya, sempat terdengar Satan menggerutu..  "Saya tidak akan berhenti, saya akan menang lain kali".  Lalu saya memberanikan diri bertanya pada Yesus; "Bapa pernahkah Engkau kalah dalam kasus seperti ini?" Yesus tersenyum dan berkata "Semua yang  datang kepadaKu dan minta Aku untuk mewakili mereka telah menerima hasil  yang sama seperti kasusmu ini... semua  telah dibayarkan penuh!".

DOA :

Bapa, anakMu minta kepadaMu untuk memberkati teman-temanku yang sedang  membaca renungan ini sekarang.  Bapa, beri kami semua kebangkitan baru dari kasih dan  kekuatanMu.  Roh Kudus, saya minta Engkau untuk membimbing roh kami pada saat ini juga. Dimana ada kepedihan, beri mereka damaiMu dan belas kasihMu.

Dimana ada keraguan hati, curahkan suatu keyakinan yang baru bahwa Engkau  selalu  bekerja bersama-sama kami.  Dimana ada kelelahan, saya minta Engkau untuk beri kami pengertian, kesabaran dan kekuatan.  Dimana ada ketakutan, curahkanlah KasihMu dan curahkan juga Roh Keberanian  bagi kami. Saya minta semuanya ini di dalam nama Yesus,....  Amin...

“Terima kasih, TUHAN! Terima Kasih, TUHAN, atas anugerahMU berupa kemampuan untuk menerjemahkan dan membagi pesan ini dan memberikan aku begitu banyak teman-teman yang istimewa untuk saling berbagi”.

Yohanes 17 : 1 - 26

Make a Free Website with Yola.