JANGAN BERBUAT DOSA LAGI
"Setiap orang yang berbuat
dosa, melanggar juga hukum Allah, sebab dosa ialah pelanggaran hukum
Allah." (1 Yohanes 3:4)
Hari-hari ini adalah masa-masa akhir menjelang
kedatangan Tuhan yang kian mendekat. Semakin dekat semakin meningkat pula dosa
dan kejahatan manusia. Bukankah saat ini jelas terpampang nyata bahwa moralitas
manusia kian merosot? Hal ini tak beda jauh
dengan kehidupan orang-orang zaman Nuh dahulu, di mana "...kejahatan manusia
besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan
kejahatan semata-mata," (Kejadian 6:5), sampai-sampai "...menyesallah
TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan
hati-Nya." (Kejadian 6:6).
Haruskah kita turut terbawa arus dunia ini dan
menjadi sama dengan orang-orang dunia? Kita harus menyadari status kita saat
ini: "Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah
terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang, yang tidak
berbuahkan apa-apa, tetapi sebaliknya telanjangilah perbuatan-perbuatan
itu." (Efesus 5:8, 11). Alkitab dengan keras menyatakan:
"...barangsiapa yang benar, biarlah ia terus berbuat kebenaran;
barangsiapa yang kudus, biarlah ia terus menguduskan dirinya!" (Wahyu
22:11).
Banyak orang berpikir bahwa dosa dapat ditebus dan
ditutupi dengan perbuatan baik atau amal jariah kita, atau bisa diselesaikan
dengan tatacara manusia. Tidak sama sekali! Manusia yang berdosa tidak bisa
menebus dosanya sendiri, sebab tidak mungkin dosa diselesaikan dengan dosa.
Karena dosa inilah manusia harus terpisah dari Allah, sebab dosa adalah
pelanggaran terhadap hukum Allah, yaitu setiap firman yang tertulis di dalam
Alkitab. Segala perbuatan manusia yang bertentangan atau berlawanan dengan
firman Tuhan disebut dosa. Ada tertulis: "barangsiapa yang tetap berbuat
dosa, berasal dari Iblis, sebab Iblis berbuat dosa dari mulanya." (1
Yohanes 3:8). Jadi dosa adalah karakter dasar dari Iblis, sebab di dalam dia
tidak ada kebenaran sama sekali, "Ia adalah pembunuh manusia sejak semula
dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran.
Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah
pendusta dan bapa segala dusta." (Yohanes 8:44).
TUHAN YESUS Mengasihi, Memberkati & Menyertai PELAKU FIRMAN semua...